Pengertian
Dalam proses pembelajaran tujuan yang hendak dicapai tidak terbatas pada pengetahuan saja, melainkan juga pembentukan keterampiIan dan sikap. Karena itu menuntut adanya model pembelajaran yang dapat melibatkan potensi peserta didik secara optimal, yaitu suatu model pembelajaran yang menekankan penggunaan metode diskusi kelompak dalarn pelaksanaanya. Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang keterampilan dasar mengajar membimbing diskusi kelompok kecil. Ada beberapa hal yang akan kita pelajari, yaitu mencakup pengertian, tujuan, komponen dan prinsip dalam membimbing diskusi kelompok kecil. Kita perlu menyadari dari awal bahwa mengelola diskusi tidak sekedar rutinitas. Tetapi kita dituntut untuk menciptakan diskusi yang merangsang setiap siswa agar mampu beraktualisasi diri.
Yang kita maksud dengan diskusi kelompok kecil adalah sutu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu masalah. Dengan demikian, pengertian keterampilan dasar mengajar membimbing diskusi kelompok kecil ialah keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing peserta didik agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil secara efektif.
2. Macam-macam diskusi
Diskusi ada dua macam, yaitu: diskusi terbimbing dan diskusi bebas.
1.Diskusi Terbimbing
Diskusi terbimbing merupakan kegiatan pembelajaran mengajak siswa untuk berpikir tingkat tinggi sebagaimana mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan analisis, sintesis dan evaluasi (Louisell dan Descamps, 1992). Tujuan diskusi yang utama adalah membantu siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam diskusi biasanya digunakan pertanyaan-pertanyaan konvergen, divergen dan evaluatif.
a.Pertanyaan konvergen, adalah pertanyaan yang hanya mempunyai sati jawaban benar, dan jawabannya memerlukan penjelasan. Pertanyaan ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengaplikasikan dan menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan sangat berguna untuk merangsang timbulnya keterampilan proses sains: pemgukuran, komuniksi, pembandingan (comparing), dan pembedaan (contrasting). Contoh: (1) manakah di antara makanan-makanan ini yang lebih kaya karbohidrat?”, (2) (Setelah mengamati bunga salak) “ Bagaimana cara menyerbukkan bunga salak yang efektif?”.
b.Pertanyaan divergen, adalah pertanyaan yang mempunyai jawabanbenar lebih dari satu, yang berguna untuk mendorong kemampuan berpikir kemungkinan (possibility thinking) dan kreatif. Pertanyaan ini merangsang siswa berpikir secara bebas. Pertanyaan divergen memerlukan atau mendorong terbentuknya kemampuan berpikir sintesis dan mendorong kemampuan siswa untuk kreatif dalam memecahkan masalah, terbentuknya keterampilan proses sains terintegrasi (membuat hipotesis dan eksperimen). Contoh: Apa yang akan terjadi dengan awan hitam yangmenggantung itu?”.
c.Pertanyaan evaluatif, adalah pertanyaan yang meminta siswa membuat dan mengambil keputusan. Pertanyaan itu mendorong siswa untuk dapat memilih, menilai, menilai, mengambil keputusan, mengkritik, mempertahankan pendapat dan menghakimi. Pertanyaan “Mengapa?” biasanya perlu disertakan pada pertanyaan yang meminta siswa untuk memilih, memutuskan, menilai, dan sebagainya. Keterampilan proses yangb dapat diukur da dikembangkan dengan petanyaan evaluatif adalah: prediksi, pengambilan kesimpulan dan membuat generalisasi. Contoh: (1) Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi polusi di pasar Besar Malang?
(2) Mana yang kamu sukai, menanam mangga dari bibit cangkokan atau biji?
2.Diskusi Bebas (Kelompok Kecil)
Diskusi bebas dilakukan oleh siswa tanpa dipandu oleh guru. Peran guru hanya sebagai motivator, fasilitator, organisator, dan evaluator. Diskusi bebas sebaiknya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kelompok kecil. Diskusi bebas dapat dilaksanakan dengan panduan pertanyaan, atau tanpa panduan pertanyaan. Bila digunakan panduan pertanyaan, sebaiknya digunakan pertanyaan divergen. Jika tidak menggunakan panduan, siswa bebas memilih atau menemukan masalah sendiri untuk dipecahkan. Pelaksanaan diskusi bebas dapat menggunakan strategi belajar kooperatif.
3.Tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Dengan kegiatan diskusi setiap peerta didik diharapkan mempunyai pendirian dan arah yang jelas tentang persoalan yang didiskusikan. Hal ini berguna ketika terjun di masyarakat, banyak persoalan yang harus segera ditangani dengan pemikiran yang rasional, runtut dan mudah dipahami dan diterima masyarakat
Tujuan dari keterampilan ini adalah sebagai berikut:
a.Setiap peserta didik dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh mereka
b.Peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi
c.Peserta didik terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
d.Meningkatkan motivasi belajar
e.Meningkatkan disiplin
f.Mengembangkan sikap saling membantu
g.Meningkatkan pemahaman.
4.Komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Agar keterampilan ini dapat kita kuasai dengan baik, perhatikan komponen-komponen dalam keterampilan membimbing diskusi;
1.Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi;
a.Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi
b.Kemukakan masalah-masalah khusus
c.Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan
d.Rangkum hasil pembicaraan diskusi
2.Memperjelas masalah maupun usulan atau pendapat
a.Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas
b.Meminta komentar peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut
c.Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-contoh yang sesuai, sehingga kelompok dapat memperoleh informasi secara lebih jelas.
3.Menganalisis pandangan atau pendapat peserta didik
Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Dengan demikian, kita hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara antara lain sebagai berikut:
a.Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat
b.Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati.
4.Meningkatkan usulan peserta didik
a.Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menantang peserta didik untuk berpikir
b.Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara tepat
c.Memberikan waktu untuk berpikir
d.Memberikan dukungan kepada usulan pendapat peserta didik dengan penuh perhatian.
5.Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
a.Mencoba memancing usulan peserta didik yang enggan berpartisipasi dengan mengarah langsung secara bijaksana
b.Mencegah terjadinya pembicaran serentak dengan memberi giliran kepada setiap orang, terutama yang pendiam terlebih dahulu
c.Secara bijaksana usahakan mencegah orang yang suka memonopoli pembicaraan
d.Mendorong setiap orang untuk mengomentari usulan temannya sehingga interaksi antar peserta didik dapat ditingkatkan.
6.Menutup diskusi
a.Dengan bersama-sama, kita membuat rangkuman hasil diskusi
b.Kita perlu memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi
c.Kita lakukan evaluasi bersama atas proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai.
5.Prinsip keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Agar kita terampil mengelola dan membimbing diskusi kecil, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain:
1.Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”
Hal ini ditandai dengan adanya antusiasme berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima dan mengenal lebih jauh topik diskusi, dan kesediaan menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian, semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk dikenal dan dihargai, dapat merasa aman dan bebas mengemukakan pendapat.
2.Perlu perencanaan dan persiapan yang matang
a.Pemilihan topik hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat, dan kemampuan setiap peserta didik
b.Perumusan, masalah hendaknya mengandung jawaban yang komplek atau jawaban bermacam-macam yang berbeda hanya tingkat kebenaran, sudut pandang dan arah peninjauannya
c.Perlu ada penyampaian informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik tersebut agar para peserta didik memiliki persepsi yang sama. Misalnya dapat diIakukan dengan membaca artikel, melakukan observasi dan lain-lain.
d.Kita harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator dan fasilitator sehingga mampu memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi setiap orang
e.Penetapan besar kecilnya kelompok peserta didik. Besar kecilnya kelompok mempunyai kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Karena itu hendaknya dipertimbangkan pengalaman, kematangan dan keterampilan peserta didik, tingkat kekompakan, intensitas minat, latar belakang pengetahuan dan keterampilan guru memimpin diskusi
f.Pengaturan tempat duduk, agar diupayakan anggota kelompok dapat bertatap muka dan pemimpin diskusi berada dalam posisi yang memungkinkan dapat berhadapan dengan anggota. Sehingga terpupuk suasana kehangatan antar peserta didik.
6.Kelebihan dan kelemahan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Kelebihan;
a.Anggota kelompok sering dimotivasi oleh kehadiran kelompok lain
b.Anggota kelompok yang pemalu lebih bebas mengemukakan pendapat dalam kelompok kecil
c.Anggota kelompok lebih merasa terikat dalam melaksanakan, keputusan kelompok karena terlibat dalam proses pengambilan keputusan
d.Diskusi kelompok dapat meningkatakan pemahaman terhadap diri sendiri dan orang lain (kemampuan berinteraksi.
Kelemahan;
a.Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara belajar biasa
b.Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal negatif seperti pengarahan kurang tepat, pembicaraan berlarut-larut, penyimpangan yang tidak ditegur, penampilan yang kurang baik
c.Anggota yang pendiam atau pernalu sering tidak mendapat kesempatan mengemukakan pendapatnya.Akibatnya ia dapat menarik diri atau terjadi frustasi
d.Jika pemimpin kurang bijaksana, maka diskusi cenderung dapat didominasi oieh orang-orang tertentu.
Hal-hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil;
a.Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
b.Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan masalah
c.Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
d.Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topik pembicaraan
e.Membiarkan peserta didik tidak aktif
f.Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut
g.Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil;
a.harus ada kesamaan latar belakang pengetahuan di antara para anggota kelompok
b.semua anggota diskusi kelompok harus mampu mengemukakan pendapatnya secara lisan
c.topik yang dibahas harus bersifat terbuka untuk menampung banyak pendapat
d.diskusi harus berlangsung dalam suasana keterbukaan
e.pelaksanaan diskusi harus mengingat keunggulan dan kelemahan-kelemahannya
f.diskusi memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang
g.guru harus mampu mencegah timbulnya hal-hal yang dapat menghambat jalannya diskusi.
Pengikut
Arsip Blog
Mengenai Saya
my best friends